DAVIT Poenja...

Buat lo orang silahkan kalo pengen liat blog yang sealakadarnya ne...

15.09

BiNgUnG ??

Diposting oleh dove-it


...antara Cinta dan Anticinta

Cinta, sebuah kata yang sangat familiar dan pasti semua orang pernah merasakannya. Jatuh cinta, adalah sebuah ungkapan yang pasti selalu menjadi salah satu tema dalam kehidupan. Definisinya pun beragam, setiap yang kita cinta dengan tulus berarti kita telah terpaut, memprioritaskan, membela, mengasihi, mengikuti, ingin dekat, rindu, dan sebagainya. Yang kesemuanya teraktualisasi melalui niat, ucapan, maupun perbuatan. Yang darinya muncul sumber kekuatan untuk membahagiakan seorang yang dicintainya dan memotivasi untuk bertanggung jawab lalu melahirkan amalan-amalan hati dan anggota tubuh. Kesemuanya dapat dirasakan bila ada cinta di dalamnya. Namun bagaiman bila perasaan cinta hanya hadir dalam satu hati saja, mungkin akan timbul rasa yang menyakitkan dan rasa pengharapan untuk hadirnya hati lain yang kita dambakan. Bahwa agaknya tepat pendapat ibnu qayyim, “tidak ada batasan tentang cinta yang lebih jelas daripada kata ‘cinta’ itu sendiri”.

Ada hitam ada putih. Jika ada cinta tentu ada pula lawannya. Yang kecintaan itu tidak sempurna tanpa menolak lawannya itu dengan sempurna pula. Perasaan saling menjauhi, berlepas, berselisih, dan semacamnya. Kita kenal dengan istilah ‘benci’. Karena antara cinta dan kebencian itu memiliki perbedaan yang sangat tipis sekali, dan susah untuk dibedakan. Namun mengacu pada pendapat ibnu qayyim di atas, maka kita sebut saja lawan dari ‘cinta’ dengan kata ‘anticinta’. Seseorang berpendapat bahwa cinta dan anticinta bukan perkara yang remeh, ia adalah suatu yang luhur. Tapi ketahuilah mungkin ia ternyata lebih luhur dari anggapan selama ini.

Kemudian bagaimana sebenarnya bentuk realisasi cinta terhadap orang yang kita cintai :

1. Membela, menolong dengan jiwa-harta-lisan, membahagiakan serta ikut bahagia jika si Dia bahagia dan menghindarkan kesedihan serta ikut sedih jika Dia sedih.

2. Mencintai segala yang dicintai untuk diri sendiri berupa kebaikan (berusaha mendatangkan kebaikan untuk si Dia) dan menolak keburukan, tidak mengolok-olok, bersemangat dalam mencintai dan bergaul dengan si Dia.

3. Memenuhi hak si Dia seperti berkasih sayang, mendoakan, memohon ampunan baginya, mengucap salam, tidak merugikan dalam bermuamalah, menjenguk, dan mengiringi disetiap langkahnya.

0 komentar:

Posting Komentar